Hydroquinone merupakan suatu obat yang berperan sebagai agen depigmentasi yang pada praktiknya, obat ini digunakan untuk memutihkan area kulit yang mengalami hiperpigmentasi, seperti; bekas jerawat, bekas luka, freckles, flek hitam, melasma (bercak gelap pada wajah), cedera kulit dan lain sebagainya.
Hydroquinone bekerja dengan cara menghambat kerja suatu enzim, yakni enzim tirosinase. Tirosinase sendiri adalah enzim yang berperan penting dalam pembentukan melanin. Dengan dihambatnya produksi melanin pada kulit, penumpukan pigmen (melanosom) di dalam sel kulit yang membuat kulit kita menjadi lebih gelap dapat dengan mudah dicegah dan dihancurkan oleh hydroquinone ini. Hydroquinone akan memberikan hasil pada kulit dalam jangka waktu sekitar empat minggu setelah pemakaian pertama. Beberapa orang perlu menggunakan hydroquinone secara konsisten dalam jangka waktu lebih dari satu bulan untuk melihat hasil.
Hydroquinone dapat ditemui di pasaran dengan berbagai macam nama dan jenis. Nama-nama yang umum ditemui ialah Bioquin, Eqinon, Interquin, Mediquin, Melanox, Skinox, dan Vitaquin. Meskipun dapat mencerahkan kulit dan membantu kondisi hiperpigmentasi dengan hasil signifikan, hydroquinone tidak dapat membantu kulit yang sedang meradang.
Lalu mengapa Hydroquinone disebut sebagai bahan whitening yang kontroversial? Pada dasarnya, hydroquinone adalah obat yang membutuhkan preskripsi atau resep dokter dalam penggunaanya. Karena setiap kebutuhan kulit orang berbeda-beda, dosis yang dibutuhkan juga akan berbeda-beda. Selainitu, hydroquinone ini memiliki batas dosis tertentu dalam penggunaanya pada kulit manusia. Akan tetapi,banyak produk pemutih abal-abal yang menyertakan hydroquinone sebagai bahan utama tanpa memperhatikan dosis dan mengutamakan hasil yang cepat dan efektif. Hasilnya, hydroquinone ini akan memberikan efek samping yang berkepanjangan dan bahkan mengakibatkan suatu masalah kulit yang lebih fatal.
Masalah umum dari kulit yang dihadapi ketika menggunakan hydroquinone adalah kulit menjadi lebih sensitive, kering, kemerahan, gatal dan flaky. Bahkan dalam waktu jangka panjang dengan dosis yang tidak tepat, masalah kulit tersebut dapat berkembang menjadi lebih parah seperti; dermatitis atau yang lebih dikenal dengan eczema, hyper-sensitivity, ochronosis (perubahan warna kulit menjadi hitam kebiruan pada bagian tertentu di wajah), kerusakan ginjal, hati, atau saraf, dan bahkan jika digunakan saat kehamilan, efek sampingnya akan diimbaskan pada sang janin.
Dermatitis
Ochronosis
Hydroquinone memang tidak dilarang di Indonesia dan tidak berbahaya jika digunakan sesuai dengan dosis yang tepat dan dengan jangka waktu yang tidak lama. Hydroquinone juga tidak boleh digunakan selama lima bulan berturut-turut. Selain itu, seperti yang kita tahu, banyak sekali bahan natural lain yang dapat mencerahkan wajah tanpa efek samping yang mengintimidasi dan mengerikan. Pilihan bahan natural seperti anti-oksidan (vitamin a; vitamin c), plant-based acids (kojic acid; ellagic acid), vitamin b3 (niacinamide) juga dapat bekerja dengan efektif sebagai pencerah wajah. Meskipun hasilnya tidak akan seinstan dan sememutihkan hydroquinone, bahan bahan natural ini akan memberikan hasil kulit cerah dan lebih bersih sesuai dengan skin tone asli kita. And also, girls we don’t need to be white or have a fair skin to be pretty!