Kandungan untuk membantu acne breakout spertinya sudah sering dibahas. Salicylic acid, benzoyl peroxide, tea tree oil, dan bahan yang lain cukup familiar dikenal sebagai acne treatment. Namun, ada kandungan-kandungan yang tidak kala penting untuk diketahui yaitu kandungan penyebab jerawat.
Bagi kalian yang memiliki kulit acne-prone, memilih produk skincare memang menjadi sesuatu yang agak frustrating. Label non-comedogenic, fragrance free, alcohol free, dan non-occlusive agaknya tetap membuat kita ragu-ragu memilih perawatan kulit. Salah satu cara agar lebih mudah dalam currating skincare product adalah mengetahui kandungan-kandungan yang berpotensi memicu acne dan breakout.
-
Isopropyl isostearate
merupakan kandungan emollient, skin softening agent. Isopropyl isostearate merupakan isopropyl alcohol yang telah melalui proses esterifikasi. Kandungan ini memiliki rating comedogenicity yang tinggi.
-
Isopropyl Myristate
juga merupakan emollient yang membantu meratakan tekstur kulit dan diperoleh dari esterifikasi alcohol dan myristic acid. Isopropyl Myristate banyak digunakan dalam moisturizing product dalam skincare dan hair care.
Secara umum, alkohol tidak baik digunakan oleh kulit acne-prone. Meskipun produk memiliki klaim alcohol-free, bahan-bahan lain yang digunakan bisa jadi adalah turunan atau asterified elcohol.
-
Coconut Oil
Merupakan salah satu kandungan oil yang comedogenic. Coconut oil memiliki konsistensi yang berat sehingga terlalu occlusive dan menyumbat pori-pori.
-
Silicone
Ada berbagai jenis silicone yang digunakan dalam industri kecantikan seperti dimethicone, methicone, dan cyclomethicone. Kandungan ini digunakan untuk memperbaiki tekstur, menghasilkan permukaan kulit yang terasa silky. Sayangnya, silicone merupakan kandungan dengan level comedogenicity yang tinggi.
-
Fragrance dan parfum
fragrance merupakan bahan aditif untuk menambah kesan saat memakai suatu produk. Selain itu, fragrance juga digunakan untuk menutupi bau bahan lain yang bisa jadi mengganggu. Kandungan ini dapat berupa parfum, essential oil, dan linalool. Sebagian besar fragrance memiliki resiko untuk mengiritasi kulit bahkan merusak skin barrier.