Digonjang-ganjing sebagai bahan alami alternatif retinol, bakuchiol adalah salah satu ingredients yang hype di dunia kecantikan akhir-akhir ini.
Diekstraksi dari biji tumbuhan psoralea corylifolia atau Babchi Plant, Bakuchiol merupakan antioksidan yang telah digunakan dalam pengobatan herbal Cina sebagai healing agent, membantu pemulihan kulit, menenangkan iritasi, dan mereduksi kemerahan. Mirip seperti retinol, bakuchiol bekerja dengan cara meningkatkan regenerasi sel kulit yang menstimulasi produksi kolagen dan elastin. Hal ini menghasilkan kulit yang lebih plumped, lembab, cerah, dan sehat bahkan memudarkan hiperpigmentasi dari waktu ke waktu. Karena merupakan antioksidan, bakuchiol mampu menarget tanda-tanda penuaan dini yang diperburuk dengan efek radikal bebas, merusak sel kulit dan memperlambat proses skin cell turnover.
bakuchiol menjadi bahan alternatif retinol karena tidak adanya efek samping yang diberikan dengan cara kerja dan hasil yang kurang lebih sama. Penggunaan bakuchiol tidak menimbulkan iritasi atau reaksi sensitif pada kulit seperti pada pemakaian retinol. Selain itu, bakuchiol juga aman digunakan bagi wanita hamil dan menyusui tanpa preskripsi dokter. Bakuchiol dapat digunakan baik pagi dan malam.
British Jornal of Dermatology memaparkan hasil suatu studi mengenai perbandingan retinol dan bakuchiol. Melibatkan 5o wanita dengan usia 47 tahun yang mengalami photodamage atau masalah kulit akibat paparan sinar matahari, mereka memasukkan bakuchiol 0.5% dalam rangkaian perawatan wajah mereka dua kali sehari dan retinol 0.5% di malam hari selama 12 minggu. Hasil menunjukkan bakuchiol sama efektifnya dengan retinol tanpa menimbulkan iritasi dan photosensitivity seperti efek yang ditimbulkan pada pemakaian retinol. Bakuchiol biasanya diformulasikan di dalam serum, cream moisturizer, booster, dan ampoule.