Masalah pori-pori sepertinya menjadi salah satu masalah kulit yang paling umum dialami, tidak lain tidak bukan adalah berupa pori-pori tersumbat. Pori-pori yang tersumbat ternyata menimbulkan berbagai masalah kulit lain yang lebih kompleks. Kira-kira apa penyebab pori-pori tersumbat? Let’s find out all about clogged pores that you need to know!
Pori-pori menjadi bagian dari kulit yang memiliki peran penting. Pori-pori adalah folikel rambut kecil di kulit yang berfungsi sebagai pathway atau jalur keluarnya minyak dan sebum yang akan menjaga serta melembabkan kulit. Sebagai jalur masuk dan keluar, pori-pori tentu memiliki potensi untuk tersumbat. Ada beberapa penyebab mengapa clogged pores bisa terjadi:
1. Lipid Perioxidation
Nyatanya pori-pori yang tersumbat tidak melulu disebabkan oleh kotoran dari luar. Lipid peroxidation merupakan kondisi dimana sebum atau natural oil kita teroksidasi sehingga merubah tekstur dan konsistensinya menjadi lebih kental dan cenderung waxy, sehingga sifatnya menjadi comedogenic. Kondisi ini mengganggu pergerakan sebum sehingga lebih sulit keluar ke permukaan kulit hingga akhirnya terjadi penyumbatan.
Lipid perioxidation terjadi karena paparan sinar UVA dan UVB serta radikal bebas yang mengoksidasi sebum. Di dalam sebum yang diproduksi secara alami oleh kelenjar sebaceous, terdiri dari squalene sebanyak 12%-15% yang rentan terhadap proses oksidasi. Hal ini bisa dihindari dengan penggunaan SPF yang konsisten dan memasukkan kandungan antioksidan both inside and out, baik dari makanan yang dikonsumsi maupun dari produk perawatan kulit.
2. Proses Regenerasi Kulit yang Terganggu
Atau atypical skincell turnover. Kulit kita melepaskan sel-sel kulit mati secara alami. Proses ini disebut juga dengan desquamation, yang terjadi secara reguler setiap 28-40 hari. Terjadi regenerasi kulit baru pada lapisan dalam epidermis, sedangkan sel kulit mati muncul ke permukaan kulit melewati pori-pori. Proses deskuamasi ini dapat terganggu ketika terjadi secara lebih lambat atau lebih cepat daripada seharusnya. Ketika terjadi dengan frekuensi yang abnormal, sel kulit mati akan menumpuk dan menyumbat pori-pori. Akumulasi sel kulit ini dapat menjadi tempat tumbuh bakteri dan tercampur dengan sebum yang seharusnya dikeluarkan. Proses ini dapat dibantu dengan penggunaan bahan aktif dalam skincare seperti retinoid, AHA, dan BHA.
3. Produksi Sebum Berlebihan
Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh level hormon dan pola makan. Hormon dapat mempengaruhi produksi sebum dan minyak alami diantaranya progesteron, esterogen, dan cortisol. Baca 101 Hormonal Skin.