Hypopigmentation: Reversed Hyperpigmentation? - Picapica.id

FREE ONGKIR TANPA SYARAT KE SELURUH INDONESIA

SKIN CARE

MAKE UP

NEW ARRIVAL

GLOSSARIUM

SALE

SHOP BY CONCERN

Hypopigmentation: Reversed Hyperpigmentation?

Hyperpigmentation mungkin sudah terdengar familiar di telinga kita. But what about hypopigmentation? Have you heard about it? Hypopigmentation merupakan salah satu kondisi yang juga berkaitan dengan warna kulit.

Apa itu Hypopigmentation?

Istilah hypopigmentation merujuk pada kondisi dimana terdapat patches atau area yang berwarna lebih terang daripada area keseluruhan.

Seperti yang kita ketahui, pigmentasi kulit diidasarkan oleh kadar dan produksi melanin di tubuh kita. Jika sel kulit tidak memproduksi melanin secara ideal, warna kulit yang memiliki kadar pigmen yang lebih rendah terlihat lebih cerah. Hal ini dapat terjadi baik di area tertentu maupun di seluruh tubuh. Faktor genetik dan lingkungan dapat mempengaruhi gangguan melanin.

Apa penyebab hypopigmentation?

Masalah produksi melanin dapat disebabkan oleh faktor genetik dan luka (injury). Beberapa yang paling umum diantaranya:

  • Albainism

Adalah suatu kondisi dimana seseorang memiliki kulit yang sangat pucat, nyaris tidak berpigmen. Kondisi genetik ini juga membuat rambut berwarna putih dan iris mata berwarna biru cerah. Orang dengan kondisi albanism lahir dari mutasi genetik.

  • Vitiligo

Vitiligo is quite similar with albinism. Yang membedakannya adalah vitiligo berupa patches atau spot-spot dengan lebih rendah hingga tidak ada pigmen. Spot-spot tersebut dapat berada di area tubuh manapun.

  • Pityriasis Alba

Kondisi ini merupakan hasil sisa kemerahan atau area bersisik di kulit berupa titik-titik cerah. Pityriasis alba dapat pulih seiring berjalannya waktu. Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan eczema.

Beberapa faktor lingkungan juga dapat menimbulkan kondisi hypopigmentation:

  • Dermatitis Kontak: reaksi kimia pada kulit dapat menimbulkan kerusakan melanin yang menghasilkan kulit yang lebih terang.
  • Bekas luka/lecet: seiring luka pulih, pigmen lebih terang dapat muncul di area tersebut.
  • Dermatitis atopik: atau eczema yang menyebabkan kemerahan yang gatal. Ketika sembuh, area tersebut akan berwarna lebih terang dari area lain.

Leave a Comment

Scroll to Top