Beragam aktivitas yang kita lakukan memungkinkan terjadinya kontak antara kulit kita dengan banyak hal. Hal ini bisa jadi menimbulkan inflamasi pada kulit. Inflamasi kulit merupakan kondisi kulit yang sangat umum terjadi dan idalami oleh banyak orang. Inflamasi kulit terjadi ketika kulit menerima stress, infeksi, dan reaksi alergi. Sistem imun pada kulit bereaksi untuk menekan bakteri, virus, atau sel yang rusak. Iritasi menjadi mekanisme awal inflamasi, tubuh melakukan proses cell repairing. Inflamasi kulit akut dapat ditimbulkan oleh paparan sinar UV (sunburn), alergi, atau reaksi kimia. Jenis inflamasi ini umumnya pulih dalam jangka waktu 1-2 minggu disertai dengan sedikit kerusakan jaringan. Sedangkan inflamasi genetik seperti rosacea, psoriasis, dermatitus, dan eczema dapat dialami seumur hidup, dan kambuh di situasi tertentu dengan berbagai trigger seperti suhu, kelembapan, dan cuaca.
Beberapa gejala umum inflamasi pada kulit diantaranya:
- Rasa gatal, perih, dan panas
- Muncul kemerahan
- Tekstur bersisik atau kasar,
- Kulit menebal
Dengan berbagai faktor penyebab, penanganan inflamasi pada kulit tentu juiga bervariasi dari pengobatan rumahan hingga prosedur medis.
1. Home remedies
Pengompresan dengan air dingin akan membantu menenangkan rasa gatal dan panas. Selain itu, inflamasi yang disebabkan iritasi atau alergi dapat dibilas dengan larutan anti-bacterial untuk membantu menghambat reaksi.
Penggunaan topical treatment seperti krim atau salep over-the-counter bisa jadi pertolongan pertama yang membantu mengurangi inflamasi, Kandungan seperti allantoin, chamomile extract, aloe vera, dan calamine banyak ditemukan dalam produk-produk ini.
2. Prosedur medis
Ada dua bentuk perawatan yang dapat diberikan yaitu topikal dan oral. Perawatan topikal biasanya berupa pengaplikasian krim antibakteri dan antifungal, yang juga mengandung corticosteroid untuk mereduksi inflamasi. Sedangkan perawatan oral, dokter akan memberikan preskripsi antibiotik dan antistamin untuk menekan resiko tumbuhnya bakteri. Untuk kondisi yang lebih kritis seperti psoriasi, enjeksi bisa jadi dilakukan