Hiperpigmentasi rupaya menjadi salah satu kondisi kulit yang banyak dialami sebagian besar populasi. Kondisi yang disebabkan oleh aktivitas melanin ini memang tidak berbahaya, tapi bisa jadi dianggap mengganggu bagi yang mengalaminya. Warna kulit tidak merata atau belang dapat mengganggu penampilan dan rasa percaya diri. Tetapi tidak perlu khawatir, kondisi ini bisa diatasi dengan berbagai metode perawatan kulit. Here some options!
- Krim Pencerah
Merupakan over-the-counter treatment yang paling umum. Perawatan ini dilakukan secara topical, dengan kandungan-kandungan yang mencerahkan pigmentasi diantaranya vitamin C, alpha arbutin, glutathione, dan niacinamide. Krim pencerah biasanya digunakan satu hingga dua kali sehari untuk memudarkan pigmentasi. Produk-produk pencerah sangat efektif untuk memudarkan pigmentasi seperti flek hitam, melasma, dan acne spot.
- Face acids
Atau dikenal sebagai exfoliant bekerja dengan cara mengangkat sel kulit mati sehingga membantu percepatan regenerasi sel kulit baru yang lebih sehat. Face acids seperti AHA, BHA, dan PHA membantu meratakan warna dan tekstur kulit. Hasil yang maksimal akan didapatkan dari face acid yang juga dikomplemen dengan kerja brightening agent. Beberapa face acids yang paling umum diantaranya:
- AHA (glycolic acid, lactic acid, tartaric acid, citric acid)
- BHA (salicylic acid)
- Kojic Acid dan L-Ascorbic Acid
Face acids lebih cocok untuk pigmentasi yang mild di berbagai skin tone.
- Retinoid
Merupakan turunan vitamin A, retinoid merupakan salah satu ultimate ingredient yang banyak digunakan. Retinoid memiliki struktur molekul yang kecil yang membuatnya mampu terpenetrasi ke dalam kulit dengan optimal. Retinoid lebih umum dengan fungsi anti-aging nya karena mampu menstimulasi produksi kolagen dan elastin. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa proses tersebut dapat juga memudarkan pigmentasi ringan. Retinoid bisa didapatkan dengan persentase tertentu baik dari preskripsi dokter maupun produk over-the-counter. OTC product umumnya mengandung retinol hingga satu persen.
- Laser Peel
Atau disebut juga dengan Skin Resurfacing. Prosedur ini menggunakan sinar laser untuk mereduksi hiperpigmentasi. Ada dua jenis laser peel yaitu ablative dan non-ablative. Ablative peel bekerja lebih intens karena menghilangkan lapisan atas kulit. Non-ablative peel menargetkan sinar laser pada dermis untuk menstimulasi produksi kolagen. Sayangnya laser peel malah memiliki resiko pigmentasi ketika prosedur tidak berlangsung dengan tepat.
- Intense Pulse Light Therapy
a.k.a IPL a.k.a photofacial. Hampir sama dengan non-ablatiive peel, IPL menstimulasi regenerasi kolagen dengan sinar laser. Prosedur ini lebih umum dilakukan pada bagian lipatan tubuh seperti ketiak, selangkangan, lutut dan siku.
- Dermabrasion
Seperti namanya, prosedur ini melibatkan peralatan yang mengabrasi lapisan epidermis untuk merilis lapisan kulit baru. Dermabrasion dapat membantu mengatasi berbagai bentu hiperpigmentasi seperti acne scars, flek hitam, bekas cacar, bekas luka, melasma, dan sun damage. Prosedur ini bekerja lebih optimal pada fair skin tone. Medium-dark skin tone memiliki resiko munculnya hiperpigmentasi yang meluas setelah prosedur.
Wonder what works best for you? Here’s the recap:
Medium skin tone:
- Chemical peel
- Krim Pencerah
- Face acids
- Dermabrasion
Deep to dark skin tone:
- Face acids (exfoliant)
- Krim pencerah OTC
- Mild Dermabrasion
- Low IPL
Sedangkan untuk fair skin tone, dapat menerapkan sebagian metode perawatan hiperpigmentasi yang ada.