MILIA - Picapica.id

FREE ONGKIR TANPA SYARAT KE SELURUH INDONESIA

SKIN CARE

MAKE UP

NEW ARRIVAL

GLOSSARIUM

SALE

SHOP BY CONCERN

MILIA

Apakah kalian memperhatikan ada beberapa benjolan kecil berwarna putih pada kulit? Mungkin hal tersebut bisa membuat kita sedikit bingung. Is it whiteheads? Fungal acne? or milia? Here’s what you need to know!

Milia atau milium merupakan benjolan putih yang lebih kecil dari jerawat, yang muncul pada area kulit tertentu. Beberapa ahli menyebutnya sebagai superficial cyst yang muncul karena sel-sel kulit terjebak dibawah lapisan kulit paling atas. Penumpukan ini mengalami proses keratinisasi di bawah jaringan kulit, menyebabkan penebalan kecil. Milia dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu:

 

Congenital milia

Jenis milia ini umumnya muncul di kulit bayi yang baru lahir. Sebanyak 50% bayi yang baru lahir mengalami milia, sebabkan oleh kelenjar keringat yang belum berkembang dengan sempurna. Karena itulah kemunculan milia pada kulit bayi bisa dibilang tidak berbahaya. Congenital milia sering kali ditemukan pada area kulit hidung, pipi, kulit kepala, dan tubuh bagian atas.

Primary Milia

Atau milia primer dapat muncul pada anak-anak maupun orang dewasa. Milia primer sering muncul di kelopak mata, dahi, pipi atau alat kelamin, dapat terjadi pada anak-anak atau orang dewasa. Milia ini muncul tanpa ada trauma atau stress yang diterima kulit.

Secondary Milia

Atau disebut juga dengan milia traumatis. Seperti namanya, milia jenis ini muncul akibat adanya luka atau trauma pada kulit. Sering kali milia sekunder ditemukan pada area sekitar luka bakar atau ruam. Kerusakan lapisan kulit membuat kelenjar minyak mengalami gangguan dan timbulah milia jenis ini. Milia sekunder juga dapat terjadi akibat penggunaan krim berbahan kortikosteroid dan paparan sinar matahari.

En Plaque

En plaque sebenarnya cukup jarang ditemui alias langka, namun milia jenis ini juga bisa terjadi dengan ciri-ciri benjolan kecil yang menggumpal hingga terlihat seperti plak. Jenis milia ini terjadi akibat adanya penumpukan sel kulit mati, dan biasanya ditemukan di belakang telinga, kelopak mata dan kulit area rahang.

Leave a Comment

Scroll to Top