Proses eksfoliasi menjadi salah satu essential step dalam skincare. Trend eksfoliasi pun telah bergeser dari physical exfoliation menggunakan butiran scrub ke chemical exfoliation yang menggunakan face acids. Sayangnya beberapa face acids bekerja terlalu keras di jenis kulit kering dan sensitif, sehingga menimbulkan reaksi iritasi dan inflamasi. Bagi skincare junkies, AHA dan BHA sepertinya sudah sering kita dengar. Namun bagaimana dengan PHA?
PHA atau Polyhydroxy Acid disebut sebagai newest acid yang masih berhubungan dengan AHA. PHA memiliki ukuran molekul yang lebih besar daripada AHA seperti lactic acid dan glycolic acid. Beberapa acid yang termasuk PHA diantaranya lactobionic acid dan galactose. Secara umum, PHA memberikan benefit yang sama dengan AHA.
Dengan struktur molekul yang lebih besar, PHA tidak terpenetrasi jauh ke dalam kulit sehingga hanya bekerja di permukaan. Selain itu PHA juga merupakan humectant, yang mampu menarik kelembapan ke dalam kulit, membantu meningkatkan level hidrasi pada kulit. Dalam mengeksfoliasi, PHA membantu proses skin renewal secara lebih halus , dengan resiko iritasi yang rendah sehingga PHA menjadi opsi kandungan acid untuk kulit kering dan sensitif.
Alasan lain mengapa PHA menjadi salah satu ultimate face acid adalah kandungan anti-inflammatory dan antioxidant-nya. Suatu studi oleh Dermatologic Surgery pada 2004 menunjukkan bahwa gluconolactone dapat mencegah UV damage pada sel kulit.
Kandungan PHA dapat ditemukan di berbagai macam formulasi serum, toner, facial cleanser, bahkan moisturizer.
Produk Terkait
*request link produk somethinc AHA BHA PHA https://picapica.id/shop/skincare/aha-bha-pha-peeling-solution/
*COSRX Moisture Renewal Power Cream https://picapica.id/shop/skincare/pha-moisture-renewal-power-cream/