Pori-pori merupakan salah satu bagian penting di area wajah maupun tubuh kita, karena pori-pori berfungsi untuk mengeluarkan minyak, kotoran, dan keringat dari dalam kulit. Tetapi, pada umumnya masih banyak yang menganggap bahwa bentuk pori-pori terlihat sama. Padahal bentuk pori-pori sendiri berbeda-beda dan dialami oleh jenis pemilik kulit berbeda pula. Pori-pori nampak besar ternyata tidak dialami oleh mereka yang memiliki kulit berminyak saja, lho! Nah, untuk lebih detailnya simak penjelasan 3 jenis pori-pori berikut ini yuk.
1. O-Shaped Pores
Jenis pori yang satu ini bisa terbentuk karena fluktuasi hormon dan paling sering dialami oleh mereka pemilik kulit berminyak. Bentuk dari pori-pori ini mulai terbentuk pada masa remaja saat kita mengalami proses pubertas dimana fluktuasi hormon sedang meningkat alhasil menghasilkan sebum berlebih. Bentuk bulat dari pori-pori ini akibat sebum berlebih yang disekresikan di permukaan wajah, kemudian pada akhirnya minyak tersebut terkumpul di folikel rambut. Seiring berjalannya waktu, penumpukan minyak di folikel rambut membuat tampilan pori-pori nampak lebar berbentuk bulat.
2. U-Shaped Pores
Kalau pori berbentuk O biasanya dialami oleh pemilik kulit berminyak, nah kalau jenis yang satu ini dialami oleh pemilik kulit kering. Biasanya yang memiliki kulit terasa kering dan kasar apabila disentuh pori-porinya berbentuk u-shaped, jadi memang jenis ini terbentuk ketika kulit kita mengalami dehidrasi. Pada saat kulit dehidrasi maka produksi kolagen untuk elastisitas kulit ikut menurun alhasil terbentuk lah u-shaped pores dimana pori-porinya nampak lebar dan merenggang karna tingkat kolagen yang menurun.
3. Y-Shaped Pores
Untuk y-shaped pores, bentuknya layaknya tetesan air dan menyebar di kedua sisi pipi. Kalau bentuk yang satu ini muncul karena proses penuaan dan kulit yang kekurangan nutrisi didalamnya. Saat proses penuaan berlangsung, maka kulit pun akan mulai mengendur dan elastisitasnya pun mulai berkurang nah pada proses itu lah pori-pori terbentuk menjadi y-shaped. Jadi jenis ini memang biasanya dialami oleh mereka yang umurnya sudah 40-an keatas.